Gunung Meletus adalah peristiwa
yang terjadi akibat endapan magma di dalam perut bumi yang didorong keluar oleh
gas yang bertekanan tinggi.
Magma
adalah cairan pijar yang terdapat di dalam lapisan bumi dengan suhu
yang sangat tinggi, yakni diperkirakan lebih dari
1.000 °C. Cairan magma yang
keluar dari dalam bumi disebut lava. Suhu lava
yang dikeluarkan bias mencapai
700-1.200 °C. Letusan gunung berapi yang membawa batu dan
abu dapat menyembur sampai sejauh radius 18 km atau lebih, sedangkan
lavanya bisa membanjiri sampai sejauh radius 90 km.
Tidak semua gunung
berapi sering meletus. Gunung berapi yang sering meletus
disebut gunung berapi aktif.
Melihat
kondisi letak geologis Indonesia yang merupakan pertemuan antara lempeng
pegunungan sirkum pasifik dan mediterania, Indonesia memiliki banyak gunung api
yang tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia. Namun, tidak semua gunung
api di Indonesia merupkan gunung api aktif, sehingga aktifitas dan proses
vulkanismenya terjadi dalam kurun waktu yang sangat lama. Di Indonesia banyak
sekali Gunung-gunung api yang memiliki tingkat keaktifan cukup tinggi, di
antaranya Gunung Merapi, Gunung Slamet, Gunung Kelud, Gunung Krakatau, dan
Gunung Sinabung.
Berikut akan dijelaskan mengenai Kawasan Rawan Bencana
(KRB) Gunung Meletus di Indonesia.
Kawasan Rawan Bencana Alam Gunung Meletus
1. Indonesia terletak pada busur cincin api mediterania.
Jalur cincin api ini membusur di sepanjang Pulau Sumatera, Selat Sunda, Pulau Jawa, Pulau Bali, rangkaian Kepulauan di Nusa Tenggara, dan berakhir di Kepulauan Banda.
2. Indonesia terletak pada busur cincin api pasifik.
Jalur cincin api ini meliputi serangkaian gunung api di Pulau Sulawesi Utara, Kepulauan Maluku, Kepulauan Banda, dan Papua Barat.
Jalur Ring of Fire
Gunung api yang akan meletus memiliki tanda-tanda.
Tanda-tanda tersebut membantu masyarakat setempat untuk lebih bersiaga dan berwaspada demi keselamatan mereka. Dengan mengetahuit anda-tanda gunung api akan meletus, diharapkan masyarakat dapat mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk menghadapi kemungkinan terburuk, di samping ada juga kemungkinan gunung hanya meningkatkan aktifitasnya, tidak sampai meletus dan merugikan masyarakat.
Ciri – ciri Gunung Api Akan Meletus :
1. Suhu di sekitar gunung naik.
2. Mata air menjadi kering.
3. Sering mengeluarkan suara gemuruh.
4. Sering terjadi gempa-gempa kecil.
5. Tumbuhan di sekitar gunung layu.
6. Binatang di sekitar gunung bermigrasi.
Gunung
api yang meletus menimbulkan berbagai dampak pada lingkungan, dampak tersebut
dapat berupa dampak negatif dan dampak positif. Dampak negatif secara
keseluruhan berakibat merusak dan menimbulkan kerugian bagi masyarakat, baik
harta benda, bahkan korban jiwa. Dampak positif pada dasarnya terjadi pasca
letusan, memberikan keuntungan dan manfaat bagi masyarakat, sekaligus menjadi
hikmah di balik terjadinya suatu bencana.
Dampak yang ditimbulkan akibat gunung meletus:
Dampak negatif primer (utama) :
1. Leleran lava.
Lava yang mengalir keluar dari lubang magma merupakan cairan yang sangat panas, oleh sebab itu lava dapat seketika merusak, membakar, dan menghanguskan segala yang dilaluinya.
2. Aliran awan panas (piroklastik).
Di beberapa jenis gunung berapi, ada yang mengeluarkan awan panas,
awan panas ini tidak hanya keluar membumbung tinggi melalui lubang
magma, tetapi juga terjun jatuh ke daerah
di bawahnya. Awan panasan yang dihembuskan
angin dapat berkecepatan 90 km/jam.
Seperti pada Gunung Merapi, gunung ini mengeluarkan awan panas yang biasa disebut wedhus gembel. Awan ini bersuhu sangat tinggi sehingga dapat merusak dan melapukkan apa saja yang dilaluinya. Tidak ada cara untuk menyelamatkan diri dari awan panas tersebut kecuali melakukan evakuasi
sebelum gunung meletus.
Pasca letusan Gunung Merapi,
terdapat kawasan yang dulunya dilewati awan panas. Di kawasan ini terdapat bekas-bekas rumah
yang hancur, kendaraan yang lapuk dan tertutup abu, bangkai hewan, bahkan pasca letusan banyak pula ditemukan mayat manusia yang
tewas akibat awan panas.
Awan Panas Gunung Merapi
3. Gas
beracun.
Gas
vulkanik adalah gas-gas yang dikeluarkan saa terjadi letusan gunung api
antara lai Karbon Monoksida (CO), Karbon Dioksida (CO2),
Hidrogen Sulfida (H2S), Sulfur Dioksida (SO2) dan
Nitrogen (N2).
Ketika
gas tersebut dihirup oleh manusia, akan menimbulkan bahaya yang serius. Untuk
itu masyarakat sekita gunung api ketika aktifitas gunung meningkat
dihimbau untuk menggunakan masker, selain juga menghindari terhirupnya
abu vulkanik.
4. Abu
Vulkanik.
Abu
vulkanik yang dikeluarkan gunung api pada saat meletus dapat membahayakan organ
pernafasan manusia. Untuk itu masyarakat sekitar dihimbau untuk selalu
menggunakan masker ketika terjadi hujan abu. Karena hembusan angin, dampaknya
bisa dirasakan ratusan kilometer jauhnya. Pada letusan besar seperti pernah
terjadi di Gunung Krakatau, abu yang dihasilkan bahkan menutupi sinar matahari
sampai berminggu-minggu.
Dampak negatif (sekunder):
1. Lahar dingin.
Lahar dingin adalah aliran material vulkanik yang biasanya berupa campuran batu, pasir dan kerikil akibat adanya aliran air yang terjadi di lereng gunung (gunung berapi). Di Indonesia khususnya, aktivitas aliran lahar ini akan meningkat seiring dengan meningkatnya intensitas curah hujan.
Lahar dingin adalah aliran material vulkanik yang biasanya berupa campuran batu, pasir dan kerikil akibat adanya aliran air yang terjadi di lereng gunung (gunung berapi). Di Indonesia khususnya, aktivitas aliran lahar ini akan meningkat seiring dengan meningkatnya intensitas curah hujan.
2. Banjir bandang.
Banjir bandang yang terjadi juga merupakan dampak dari aliran lahar dingin.
Lahar dingin pasca letusan:
Arus lahar dingin yang deras
3. Longsoran vulkanik.
Berupa material vulkanik seperti batu, pasir, dan abu, yang longsor dan jatuh ke kawasan di bawahnya yang lebih rendah.
Dampak positif primer
(utama) :
1.
Sumber Daya Bahan Galian dan Mineral.
Gunung api menyimpan berbagai mineral yang dapat dimanfaatkan oleh manusia.
2.
Sumber Daya Panas Bumi.
Sumber Daya Panas Bumi dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik.
Sumber Daya Panas Bumi dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik.
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
Pembangkit Listrik Tenaga Uap
3. Sumber
Daya Wisata Gunung Berapi dan daerah perkebunan.
Pasca letusan, kawasan sekitar gunung api menjadi daya tarik wisatawan
untuk berkunjung melihat dampak letusan. Selain itu, abu vulkanik hasil letusan
juga sangat bermanfaat bagi kesuburan tanah. Daerah sekitar gunung api menjadi
daerah perkebunan yang subur sehingga membantu perekonomian masyarakat setempat.
Lahan subur untuk perkebunan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar