Mitigasi Bencana Alam Gunung Meletus (Saat Terjadinya Bencana)

Bagaimana ketika bencana terjadi? Bagaimana ketika gunung api telah meletus? Apa saja yang harus dilakukan untuk meminimalisir kerugian? Berikut akan dijelaskan mengenai Mitigasi Bencana Saat Terjadi Gunung Meletus.

Pemerintah bersama pihak terkait tentunya telah melakukan persiapan dalam menghadapi bencana. Pos pemantauan gunung api selalu siaga mencatat dan mengamati perkembangan aktifitas gunung api, sehingga beberapa kemungkinan dapat diprediksi, dan ketika prediksi akan terjadinya letusan, tentu pemerintah segera bergerak cepat. Masyarakat dalam hal ini dihimbau untuk turut membantu pemerintah, menaati peraturan dan prosedur yang telah dibuat, menghindari hal-hal yang membahayakan, demi keselamatan masyarakat itu sendiri. Yang terpenting, ketika terjadi letusan, hendaknya masyarakat tidak panik dan tetap dengan tertib mengikuti prosedur Tim Evakuasi.

Penanganan saat terjadi letusan

1. Membentuk tim gerak cepat.
2. Meningkatkan pemantauan dan pengamatan dengan didukung oleh penambahan peralatan yang memadai.
3. Meningkatkan pelaporan tingkat kegiatan alur dan frekuensi pelaporan sesuai dengan kebutuhan.
4. Memberikan rekomendasi kepada pemerintah setempat sesuai prosedur.
5. Melakukan evakuasi sedini mungkin.

Pembentukan Tim Gerak Cepat

 

Evakuasi Sedini Mungkin

Penambahan Peralatan untuk Pengamatan

Nah, apa-apa saja yang harus dilakukan ketika terjadi letusan gunung api? Berikut akan dijelaskan hal-hal yang sebaiknya dilakukan masyarakat saat bencana gunung meletus terjadi.

Penyelamatan diri dapat dilakukan dengan cara:

a.          Pastikan anda sudah berada di shelter atau tempat lain yang aman dari dampak letusan.

Hindari daerah rawan bencana seperti lereng gunung, lembah, aliran sungai kering dan daerah aliran lahar. Hindari tempat terbuka, lindungi diri dari abu letusan.

Ketika terjadi peningkatan aktifitas gunung api yang sudah pada tahap membahayakan, segeralah melakukan evakuasi mandiri, menyelamatkan barang-barang berharga, dan berlindung di daerah aman. Akan lebih baik misalnya apabila mengungsi ke tempat sanak saudara di daerah lain.

b.             Gunakan masker untuk menutupi mulut dan hidung.

Saat turunnya abu gunung, usahakan untuk menutup wajah dengan kedua belah tangan. Masker akan berfungsi untuk menghindari masuknya debu vulkanik ke dalam tubuh yang dapat membahayakan saluran pernafasan.

c.   Gunakan kacamata pelindung.

Untuk melindungi mata dari debu, bila ada gunakan pelindung mata seperti kacamata renang atau apapun yang bisa mencegah masuknya debu ke dalam mata. Jangan memakai lensa kontak.

d.     Masuk ruang lindung darurat bila terjadi awan panas.

e.            Siapkan diri untuk kemungkinan bencana susulan.

       Menyadari bahwa gunung meletus adalah salah satu bencana yang sulit diprediksi, sebaiknya persiapkan diri sebaik mungkin menghadapi bencana letusan. Beberapa jenis gunung api tidak hanya meletus sekali saja namun dapat berkali-kali secara berkala. Kenakan pakaian yang bias melindungi tubuh, seperti baju lengan panjang, celana panjang, topi, dan lainnya.

f.      Jangan panik dan selalu memperhatikan arahan dari pihak berwenang selama berada di shelter.

        Ketika terjadi letusan, masyarakat dihimbau untuk tidak panik dan mengikuti prosedur dengan baik. Tim Evakuasi telah mempersiapkan segala hal yang diperlukan, untuk itu masyarakat tidak perlu panik. Dalam beberapa kasus ketika terjadi peningkatan aktifitas gunung api dan penduduk sekitar rawan aliran lahar diminta untuk mengungsi, beberapa penduduk justru menolak untuk dievakuasi dengan maksud tidak ingin meninggalkan rumah dan perkebunan mereka. Hal ini adalah contoh yang dapat membahayakan keselamatan mereka sendiri. Untuk itu, masyarakat dihimbau bersama-sama mendukung pemerintah dan mengikuti prosedur dengan baik.

sumber:

http://iisvidya9a.blogspot.com/

http://adindasasvia.blogspot.com

http://bnpb.go.id