Mitigasi Bencana gunung meletus adalah segala upaya untuk mengurangi dan memperkecil akibat bencana gunung meletus. Melihat banyaknya gunung api aktif, dan seringnya bencana gunung meletus terjadi di wilayah Indonesia, pemerintah mendirikan suatu badan mitigasi khusus yang menangani bencana alam akibat gunung meletus, yaitu Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). Untuk selanjutnya badan ini bertugas melakukan pengawasan, persiapan dini, penanganan ketika terjadi bencana, serta penanggulangan dampak akibat letusan.
Mitigasi Bencana Gunung Meletus dapat dilakukan mulai dari sebelum terjadi bencana, saat terjadi bencana, dan setelah terjadi bencana. Berikut akan dibahas mengenai mitigasi sebelum terjadinya bencana gunung meletus.
Umumnya bahaya bencana dapat terjadi
di mana saja dengan sedikit atau bahkan tanpa peringatan, oleh karena itu sangat penting bersiaga terhadap bahaya bencana untuk mengurangi risiko dampaknya. Untuk mengurangi resiko bencana beberapa hal dapat dilakukan, di antaranya melalui pedidikan masyarakat. Masyarakat dididik dan diajarkan untuk senantiasa waspada terhadap bencana,
mengetahui langkah-langkah penanggulangan bencana sehingga dapat mengurangi ancaman,
mengurangi dampak, menyiapkan diri secara tepat bila terjadi ancaman, menyelamatkan diri,
memulihkan diri, dan memperbaiki kerusakan yang terjadi agar
menjadi masyarakat yang aman, mandiri dan berdaya tahan terhadap bencana. Berikut akan dibahas mengenai penanganan yang
dapat dilakukan sebelum terjadi letusan.
Penanganan sebelum terjadi letusan
1. Pemantauan dan pengamatan kegiatan pada semua gunun
berapi yang aktif.
2. Pembuatan
dan penyediaan Peta Kawasan Rawan Bencana dan Peta Zona Resiko Bahaya Gunung
Berapi yang didukung dengan Peta Geologi gunung berapi.
3. Melaksanakan
prosedur tetap penanggulangan bencana letusan gunung berapi.
4. Melakukan
pembimbingan dan pemberian informasi gunung berapi.
5. Melakukan
penyelidikan dan penelitian geologi, geofisika dan geokimia di gunung berapi.
6. Melakukan
peningkatan sumber daya manusia (SDM) dan pendukungnya seperti peningkatan
sarana dan prasarana.
Pengawasan pada Pos Pengamatan
Nah, kemudian apa saja yang harus dipersiapkan masyarakat sebelum terjadi letusan gunung api? Berikut akan dijelaskan mengenai hal-hal yang harus dipersiapkan oleh masyarakat sebelum terjadi letusan gunung api di wilayah mereka.
Persiapan dini oleh masyarakat dapat dilakukan dengan cara:
a. Mempelajari Peta Kawasan Rawan Bencana (KRB)dan Peta Zona Resiko
Bahaya Gunung Berapi yang
didukung dengan Peta Geologi gunung berapi.
Pemerintah dan pihak terkait
telah membuat Peta Kawasan Rawan bencana dan Peta Zona Resiko Bahaya Gunung
Berapi, masyarakat diminta untuk mempelajari peta ini untuk mempersiapkan diri
dan senantiasa waspada akan bencana yang terjadi. Selain itu, masyarakat yang
tinggal di kawasan rawan bencana sebaiknya mengenali tanda-tanda bencana,
karakter gunung dan ancaman-ancamannya.
contoh Peta KRB Gunung Merapi
b. Memperhatikan arahan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) terkait dengan perkembangan aktivitas gunung api.
Masyarakat
diharapkan untuk selalu memantau informasi yang diberikan oleh Pos Pengamatan
gunung api (dikoordinasi oleh Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi).
Pos pengamatan gunung api biasanya mengkomunikasikan perkembangan status gunung
api lewat radio komunikasi. Untuk selanjutnya, masyarakat secara bersama-sama
mengembangkan Radio komunitas untuk penyebarluasan informasi status gunung api.
contoh PVMG Gunung Tangkuban Parahu
c. Persiapkan masker dan kacamata pelindung untuk mengantisipasi debu vulkanik.
Masker dan kacamata pelindung akan menjadi kebutuhan primer ketika terjadi bencana gunung meletus. Oleh karena itu, apabila dipersiapkan secara dini, maka ketika terjadi letusan, masker dan kacamata pelindung bukanlah hal yang sulit untuk didapat.
Kacamata pelindung
d. Mengetahui jalur evakuasi dan shelter yang telah disiapkan oleh pihak berwenang.
Pihak berwenang tentunya telah mempersiapkan segala hal yang diperlukan untuk penanganan saat terjadi bencana, termasuk jalur evakuasi. Masyarakat dihimbau untuk menmpelajari jalur evakuasi yang telah dibuat, agar siap untuk mengungsi kerika terjadi letusan.
Pihak berwenang tentunya telah mempersiapkan segala hal yang diperlukan untuk penanganan saat terjadi bencana, termasuk jalur evakuasi. Masyarakat dihimbau untuk menmpelajari jalur evakuasi yang telah dibuat, agar siap untuk mengungsi kerika terjadi letusan.
Sosialisasi Jalur Evakuasi
e . Mempersiapkan skenario evakuasi lain apabila dampak letusan meluas di luar prediksi ahli.
Pihak berwenang juga akan membuat skenario evakuasi lain, masyarakat hanya diminta untuk mematuhi segala prosedur penanggulangan bencana demi keselamatan masyarakat itu sendiri.
f. Persiapkan dokumen penting dan dukungan logistik.
Logistik yang dapat dipersiapkan antara lain:
· Makanan siap saji dan minuman
· Lampu senter dan baterai cadangan
· Uang tunai secukupnya
· Obat-obatan khusus sesuai pemakai
contoh persiapan logistik
sumber:
sangat membantu :) terimakasih :)
BalasHapusmakasii kak, tapi sljtnya coba ditambah pasca sm tanggap daruratnya ya
BalasHapus